MEDIA PEMBELAJARAN






PENDAHULUAN

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Jadi, media dirancang sedemikaian rupa agar dapat menarik perhatian siswa sehunggan siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru mereka.
Sekarang ini, sudah banyak sekali media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ada yang berbentuk cetakan, audio, audio visual, juga komputer. Walaupun demikian, amsih banyak juga yang hanya menggunakan teknik yang kuno, misalnya denagn cara lisan, atau bahkan hanya dengan menyuruh para siswa membaca sendiri buku atau mencarinya sendiri dari sumber-sumber lain.
Kita harus dapat meyakinkan para siswa atau pun guru-guru agar dapat menggunakan media untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan bangsa kita pada saat ini. Di samping itu, kita juga harus dapat meningkatkan mutu media pembelajaran dan memilih media yang sangat baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran.


BAB I
MEDIA PEMBELAJARAN

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

1.1. FUNGSI MEDIA
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
 Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
 Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
 Media menghasilkan keseragaman pengamatan
 Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
 Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
 Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
 Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

1.2. JENIS MEDIA BELAJAR
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :
• Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
• Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
• Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
• Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media 1 2 3 4 5 6
Gambar Diam S T S S R R
Gambar Hidup S T T T S S
Televisi S S T S R S
Obyek Tiga Dimensi R T R R R R
Rekaman Audio S R R S R S
Programmed Instruction S S S T R S
Demonstrasi R S R T S S
Buku teks tercetak S R S S R S

Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.



BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

2.1. PRINSIP-PRINSIP KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN EFEKTIF
Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar
Pembelajaran efektif menguatkan praktek dalam tindakan
Pembelajaran efektif mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti
Pembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahan
Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran
Pembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran
Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek mengajar yang profesional.

2.2. GURU, PESERTA DIDIK, DAN PEMBELAJARAN
Peran Guru :
 memperhatikan dan bersikap positif;
 mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktek pembelajarannya;
 memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap siswanya;
 memiliki sensitivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru, siswa, serta tugas masing-masing;
 konsisten dan memberikan umpan balik positif kepada siswa.
Peran Siswa :
 tertarik pada topik yang sedang dibahas;
 dapat melihat relevansi topik yang sedang dibahas;
 merasa aman dalam lingkungan sekolah;
 terlibat dalam pengambilan keputusan belajarnya;
 memiliki motivasi;
 melihat hubungan antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan pengalaman belajar yang akan dicapai.
Tugas pembelajaran :
 spesifik dan dapat dikelola dengan baik
 kemampuan yang dapat dicapai dan menarik bagi siswa
 secara aktif melibatkan siswa
 bersifat menantang dan relevan bagi kebutuhan siswa

2.3. VARIABEL-VERIABEL DALAM MEMILIH PEMBELAJARAN
Sejumlah variabel sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika guru menyeleksi model pembelajaran, strategi, dan metode-metode yang akan digunakan. Variabel-variabel tersebut di antaranya :
 hasil dan pengalaman belajar siswa yang diinginkan;
 urutan pembelajaran (sequence) yang selaras : deduktif atau induktif;
 tingkat pilihan dan tanggung jawab siswa (degree);
 pola interaksi yang memungkinkan;
 keterbatasan praktek pembelajaran yang ada.

KERANGKA KERJA PENGAJARAN

2.4. MODEL PEMBELAJARAN
 Model menggambarkan tingkat terluas dari praktek pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran.
 Model digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran, metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten).
 Joyce dan Weil (1986) mengidentifikasi empat model yakni (a) model proses informasi, (b) model personal, (c) model interaksi sosial, dan (d) model behavior.

2.5. METODE-METODE PEMBELAJARAN
 Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan menkhususkan aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
 Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

2.6. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN PEMBELAJARAN
 Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat spesifik.
 Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan.
 Dalam keterampilan-keterampilan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.

2.7. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
   Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya
   paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya
   metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan,
   serta demonstrasi.
   Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau
   mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.
2.Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)
   Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi siswa dalam
   melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau
   pembentukan hipotesis.
   Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi
   fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person). Guru merancang
   lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan
   memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
   Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak,
   non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
3.Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)
   Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi di
   antara peserta didik.
   Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan
   memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan,
   pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari
   alternatif dalam berpikir.
   Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan 
   metode-metode interaktif.
   Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau
   pengerjaan tugas berkelompok, dan kerjasama siswa secara berpasangan.

4.Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential learning)
   Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat
   pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
   Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan
   bukan hasil belajar.
   Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai
   contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat
   dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.

5.Strategi Belajar Mandiri (independent study)
   Strategi belajar mandiri merujuk kepada penggunaan metode-metode pembelajaran yang
   tujuannya adalah mempercepat pengembangan inisiatif individu siswa, percaya diri, dan
   perbaikan diri. Fokus strategi belajar mandiri ini adalah merencanakan belajar mandiri
   siswa di bawah bimbingan atau supervisi guru.
   Belajar mandiri menuntut siswa untuk bertanggungjawab dalam merencanakan dan
   menentukan kecepatan belajarnya.
   Dalam setiap model terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan. Menurut arti
   secara leksikal, strategi adalah rencana atau kebijakan yang dirancang untuk mencapai
   suatu tujuan.
   Dengan demikian strategi mengacu kepada pendekatan yang dapat dipakai oleh guru
   untuk mencapai tujuan pembelajaran.
   Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi tidak langsung
  (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui pengalaman (experiential),
   dan strategi mandiri (independent).

2.9. PENGEMBANGAN MEDIA
PENGERTIAN MEDIA
AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar
Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
NEA : media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya
MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi.

2.10. KEGUNAAN MEDIA
o Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
o Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
o Mengatasi sikap pasif siswa menjadi lebih bergairah
o Mengkondisikan munculnya persamaan persepsi dan pengalaman

2.11. PEMILIHAN MEDIA
Klasifikasi Media
 Audio visual gerak / diam
 Visual gerak / diam
 Audio Cetak

2.12. PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
 Tujuan yang ingin dicapai
 Karakteristik siswa/sasaran
 Jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak)
 Keadaan lingkungan setempat
 Luasnya jangkauan yang ingin dilayani

BAB III
MEDIA DAN PROSES PEMBELAJARAN

3.1. FUNGSI, PERANAN, DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Beberapa butir penting yang telah Anda pahami dari kegiatan belajar satu ini, yaitu:
1. Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan penyalur pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.
2. Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hanya kepada peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informasi (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang disampaikannya dalam satu kesatuan yang utuh.
3. Guru dapat lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran melalui penggunaan media secara optimal, sebab media ini memiliki fungsi, nilai dan peranan yang sangat menguntungkan, terutama sekali mengurangi terjadinya verbalisme (salah penafsiran) terhadap bahan ajar yang disampaikan pada diri siswa.
4. Ada tiga jenis media pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru, yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual. Dari masing-masing jenis media tersebut terdapat berbagai bentuk media yang dapat dikembangkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Media mana yang akan digunakan tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat bahan ajar, ketersediaan media tersebut, dan juga kemampuan guru dalam menggunakannya.
5. Setiap media memiliki karakteristik (kelebihan dan keterbatasan), oleh karena itu tidak ada media yang dapat digunakan untuk semua situasi atau tujuan.


3.2. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA
Beberapa butir penting yang telah Anda pahami dalam kegiatan belajar dua ini adalah:
1. Media pembelajaran sederhana adalah jenis-jenis media pembelajaran yang relatif mudah dibuat, bahannya mudah diperoleh, mudah digunakan, serta harganya lebih murah. Namun demikian, sederhana tidaknya suatu media tersebut sebenarnya tergantung pada kondisi suatu sekolah.
2. Pemilihan media pembelajaran (sederhana) pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan jenis media mana yang lebih tepat digunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, sifat materi yang akan disampaikan, strategi yang digunakan, serta evaluasinya. Adanya pemilihan media ini disebabkan sangat banyak dan bervariasinya jenis media dengan karakteristik yang berbeda-beda.
3. Penggunaan media pembelajaran sederhana perlu memperhatikan tujuan yang ingin dicapai, sifat dari bahan ajar, karakteristik sasaran belajar (siswa), dan kondisi tempat/ruangan. Juga perlu dipertimbangkan kesederhanaannya, menarik perhatian, adanya penonjolan/penekanan (misalnya dengan warna), direncanakan dengan baik, serta memungkinkan siswa lebih aktif belajar.
4. Untuk pemeliharaan media pembelajaran agar awet dan dapat digunakan lebih lama perlu diupayakan berbagai cara, baik secara teknis misalnya dengan memberi bingkai pada media grafis (mounting frame), maupun yang lebih ideal yaitu menyediakan tempat atau ruangan yang secara khusus diset untuk penyimpanan berbagai jenis media pembelajaran.

3.3. PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Beberapa butir penting yang telah Anda pahami dari kegiatan belajar tiga ini yaitu:
1. Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar. Sumber-sumber tersebut dapat berupa pesan atau informasi, orang, bahan-bahan, alat/perlengkapan, teknik/metode, dan lingkungan.
2. Lingkungan sebagai sumber belajar memiliki nilai-nilai yang sangat berharga yang dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa.
3. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri atas lingkungan sosial dan lingkungan fisik atau lingkungan alam. Lingkungan sosial dapat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari gejala-gejala alam serta dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan cinta alam dan berpartisipasi dalam memelihara alam.
4. Prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat ditempuh melalui kegiatan dengan membawa siswa ke lingkungan seperti survey, karyawisata, berkemah di alam terbuka, praktik lapangan, dan pelayanan kepada masyarakat, atau dengan membawa lingkungan ke dalam kelas/sekolah seperti pemanfaatan nara sumber yang ada di masyarakat untuk berbicara di sekolah.
5. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.


BAB IV
MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER

Pemecahan masalah pengajaran dengan pendekatan sistem ini adalah berdasarkan konsepsi teknologi instruksional yang merupakan bagian dari teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide alat dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar ( AECT, 1971). Sedangkan teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi, manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol.
Dalam teknologi instruksional usaha pemecahan masalah itu akan berbentuk sistem instruksional yang lengkap, yang merupakan kombinasi dari komponen sistem instruksional yang sengaja dirancang, dipilih dan digunakan secara terpadu. Komponen sistem instruksional ini terdiri atas pesan, orang, bahan, alat, tehnik dan lingkungan. Proses dalam menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan dan menilai usaha pemecahan masalah merupakan fungsi pengembangan instruksional dari pemecahan masalah merupakan fungsi pengembangan instruksional dari riset-teori, disain, produksi, seleksi-evaluasi, logistik dan pemanfaatan.
Sedangkan proses dalam mengarahkan atau mengkoordinasi salah satu atau beberapa fungsi tersebut di atas merupakan fungsi manajemen instruksional dari organisasi dan personel.
Kegiatan instruksional sering juga dianggap sama dengan mengajar atau memberi kuliah. Dalam konteks ini mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mereka yang mempunyai profesi sebagai pengajar atau penatar, sedangkan memberi kuliah hanya merupakan salah satu penerapan strategi pengajaran.

4.1. PAKET PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA KOMPUTER
Komputer sebagai sarana interaktif merupakan salah satu bentuk pembelajaran terprogram (Programmed Instrduction), yang dilandasi hukum akibat (Law of Effect). Dalam hukum akibat asumsi utama yang diyakini ialah: tingkah laku yang diikuti dengan rasa senang besar kemungkinannya untuk dilakukan atau diulang dibandingkan tingkah laku yang tidak disenangi (harto Pramono, 1996). Berdasarkan Hukum Akibat ini muncullah teori S-R (yang meliputi (Stimulus, Response dan Reinformance). Pembelajaran dengan teori ini dilakukan cara siswa diberi pertanyaan sebagai stimulus, kemudian ia memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
Selanjutnya oleh komputer respons siswa ditanggapi dan jika jawabannya benar komputer memberikan penguatan. Jika salah komputer memberikan pertanyaan lain yang memuat dorongan untuk memperbaiki jawaban siswa, hal ini sangat mungkin bisa dilakukan dengan menggunakan komputer dalam hal ini komputer berfungsi sebagai tutor.
Sebagai tutor komputer digunakan antara lain untuk menampilkan, menjelaskan konsep dan ide. Dalam hal ini siswa berinteraksi dengan komputer yang prosesnya sebagai berikut:
1. Komputer menampilkan suatu informasi.
2. Siswa menjawab pertanyaan atau masalah yang sesuai dengan infromasi yang diberikan.
3. Kemudian komputer mengevaluasi jawaban siswa.
4. Akhirnya komputer menentukan apakah yang harus diperbuat siswa selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi pada jawaban siswa tersebut.
Balikan yang berupa penguat merupakan salah satu bentuk motivasi bagi siswa. Motivasi ini perlu sekali, seperti misalnya dikemukan oleh Cates (1988:115) yang menyatakan bahwa “Without feedback, a learner is left to perform with no sense of direction or measure of correctness”. Tanpa balikan siswa tidak tahu kebenaran dari jawaban mereka, tidak tahu seberapa jauh keberhasilan mereka.
Kehadiran komputer sebagai media dengan kelebihan-kelebihan tersebut memberikan banyak dukungan bagi penyajian materi pembelajaran. Proses dapat dijelaskan dengan lebih jelas dan menarik oleh kemampuan media tersebut. Sebuah paket pembelajaran dapat disertai hint (petunjuk) yang mungkin diperlukan oleh pembelajar.
Hasil-hasil penelitian seperti dikemukakan di atas menunjukan cukup banykanya kelebihan komputer sebagai media pembelajaran matematika. Demikian juga teori pembelajaran baik teori konstruktivisme mapun teori pembelajaran lainnya mendukung digunakannya komputer. Dengan demikian maka dipandang layak dilakukan pembelajaran berbantuan komputer.

4.2. KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER
1. Pembelajaran berbantuan komputer bila dirancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang sangat efektif, dapat dimudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa.
4. Melatih siswa untuk terampil memilih bagian-bagian isi pembelajaran yang dikehendaki.
5. Dapat dugunakan sebagai penyampai balikan langsung.
6. Dalam mengerjakan latihan-latihan proses koreksi jawaban dapat dimintakan bantuan komputer dan disajikan dengan cepat atau sesuai kecepatan yang diperlukan pembelajaran.
7. Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa harus menimbulkan rasa jenuh guru atau nara sumbernya.

4.3. KETERBATASANNYA
1. Keterbatasan bentuk dialog/ komunikasi
2. Sering siswa mempunyai jalan pikiran yangbelum tentu dapat terancang dan diungkapkan dengan tepat melalui komputer.
3. Untuk feeback yang diperlukan siswa pada dasarnya sering sangat bervariasi, tetapi dengan komputer kepentingan siswa masing-masing tidak selalu dapat terlacak atau disediaakan oleh program komputer.
4. Beberapa program yang disediakan mungkin menyebabkan belajar hafalan yang kurang bermakna bagi siswa.
5. Keterseringan menggunakan komputer dapat menyebakan ketergantungan yang berakibat kurang baik.
6. Mengurangi sikap interaksi sosial yang seharusnya merupakan bagian dalam pendidikan.


KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Media adalah perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
2. Jenis media pembelajaran :
 Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
 Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
 Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
 Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
3. Strategi Pembelajaran :
 Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
 Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)
 Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)
 Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential learning)
 Strategi Belajar Mandiri (independent study)
4. Kegunaan media :
• Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
• Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
• Mengatasi sikap pasif siswa menjadi lebih bergairah
• Mengkondisikan munculnya persamaan persepsi dan pengalaman
5. Lingkungan juga dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar.


DAFTAR PUSTAKA

www. KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN « Guru PKn Belajar Menulis.htm
www.internet-sebagai-media-pembelajaran.html
www.Media dan Proses Pembejaran « CARI ILMU ONLINE BORNEO.htm
www.Media Pembelajaran « Akhmad Sudrajat Let’s Talk About Education.htm
www.MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER « YULI HARYANTO.htm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Jurusan Paling Diminati Oleh Mahasiwa

TeoRi KomuNikaSi